Sabtu, 08 Januari 2022

BARU GEGER SEKARANG (Perdana Nginep)

Pada saat itu dua orang temanku merencanakan untuk menginap dirumah ku. Ntah kenapa malam itu mereka tertidur di ruang tengah sambil menonton tv. Dikarenakan mereka sudah tertidur. Aku masuk kedalam kamar yang terkadang aku tempati untuk tidur dimalam hari yang sebenernya itu bukan kamarku saat itu. Kamar itu sudah kosong beberapa bulan. 

Saat itu indah (temanku) tiba-tiba terbangun untuk ke kamar kecil. Aku sudah agak lupa apakah ia minta aku temani atau tidak. Tidak lama kemudian ia terbangun lagi karena mendengar aku tertawa, tapi ia kaget karena aku tidak ada didekat mereka. Aku berada didalam kamar yang pintunya terbuka sambil menonton drakor.

Ia sempat sedikit takut karena ia memanggil aku dengan nada agak panik.
"Ona..Ona.." kata indah saat terbangun.
"Iya. Kenapa?" Tanyaku.
"Ko ngapain?" Tanyanya.
"Aku nonton." Jawabku.
Kemudian ia kembali tertidur.

Keesokan paginya ia menanyakan keberadaan Papaku, yang terdengar aneh untukku.
"Ona bapak ko mana?" Tanya indah.
"Ga pulang hari ini." Jawabku datar meski sedikit aneh akan pertanyaan indah.
"Loh yang tadi malem pulang siapa?" Tanya indah dengan ekspresi bingung, heran, kaget, dan takut.
"Ga ada, ga ada yang dateng tadi malem." Jawabku tenang sekali. 
"Ih ada loh, sumpah, ada yang pulang, aku liat tadi malem." Kata indah sedikit ngotot karena ia merasa melihat langsung Papaku pulang.

Dalam percakapan itu aku merasa janggal karena memang Papaku malam itu tidak pulang. Bahkan sehari sebelumnya pun tidak ada dirumah. Tetapi, aku tidak ingin menanggapinya dengan serius. Agar tidak merasa takut. Meskipun, aku rasa mungkin itu hantu yang temanku lihat. 

Selang beberapa 8 tahun kemudian. Aku sedang menginap di rumah indah. Secara tidak sengaja, kami membahas lagi peristiwa tersebut. Begini cerita lengkap yang baru aku sadari kronologinya cukup memiliki keterkaitan dengan kejadian yang pernah Mama dan Aku alami.

Pada malam saat indah, dan dedeh menginap, dedeh tidur duluan, kemudian disusul dengan indah. Indah itu orang yang cukup penakut, dan itu kali pertamanya aku, dedeh, dan indah tidur bersama. Dan mungkin juga kali pertama indah menginap dirumahku (sorry diriku lupita). Malam itu setelah menanyai aku yang sedang nonton drakor didalam kamar. Indah terbangun lagi, karena suara pintu terbuka. Ia melihat Papaku yang masuk kedalam rumah, sambil bergumam "Oh, Papa Ona pulang". Lalu ia melihay Papaku melangkah kedalam kamarku yang saat itu kosong. Lalu Papa terlihat membuka laci-laci yang ada dikamarku (laci tersebut adalah tempat aku menyimpan buku pelajaran sekolah). Disaat itu indah terus melihat kearah papaku, sambil badannya dalam posisi tiduran. Karena terus diliatin indah, Papa sadar. Akhirnya, ia melihat kearah indah (tatap-tatapan wkwk?). Karena indah sangat mengantuk, ia kembali tertidur.


Keesokan paginya, ketika kami sedang makan sambil mengobrol. Indah bertanya padaku tentang papaku. Karena itu hari minggu, ya mungkin aneh aja, malemnya ada dirumah tapi pagi hari udah ga keliatan. Padahal faktanya Papa sama sekali tidak pulang. Aku menanyai dedeh mengenai hal tersebut. Tapi, karena dedeh tidur duluan ia sama sekali tidak mengetahui hal tersebut. Bahkan, aku tidak menyimak betul cerita indah bahwa Papaku pulang, masuk kerumah, dan masuk kekamarku, kemudian membuka laci-laci tersebut.

Suatu hal yang aneh jika papa beneran pulang dan melakukan hal itu. Karena setiap pulangpun papa ga mungkin masuk kekamarku, apalagi membuka laci-laci tersebut. Hal yang membuat aku merasa ada cocokologi ya antara cerita ini dan cerita mama adalah mamaku juga pernah melihat sosok pria yang lari menuju kekamarku. Setelah mama samperin, ternyata ga ada orang sama sekali. Hilang begitu aja, dan kamarku itu tidak memiliki jendela. Kalaupun ada orang masuk tentu tidak bisa keluar ruangan selain dari pintu kamar tersebut. Kemudian, aku sudah menempati kamar itu sejak kelas 8 smp, tetapi aku cukup sering ngungsi ke kamar mama karena ketakutan diganggu oleh sosok pria berbulu. Hal tersebut sungguh mengerikan, karena aku bisa mendengar nafas, merasakan hembusan nafas itu ditangan aku, dan juga merasakan bulu-bulu kasar yang juga bergesekan dengan tanganku. Hal itu menurutku sangat menyeramkan dan ga bisa aku atasi rasa takut tersebut selain kabur dari kamar itu. 

Hal yang dialami indah, ya ini interpretasiku saja, mungkin sosok tersebut menyerupai Papa yang terlihat oleh indah. Tapi, ya itu pengalaman yang menakutkan buat indah disaat perdana nginep di rumah aku justru ketemu sosok hantu yang menyerupai papa.

Bahkan saat aku meceritakan ini, dikamar yang aku ceritakan tersebut, ada sesuatu yang aneh. Apa aku terbawa dengan ketakutan dan cerita seram masa lalu hehehe. Saat ini aku sudah cukup nyaman, meski gangguan tetap ada ya beberaap kali. Semoga hal menyeramkan tidak terjadi setelah aku menuliskan kisah ini, ditempat kejadiannya langsung.

Selasa, 01 Juni 2021

STAYCAUTION!

Aku kali ini bercerita mengenai pengalaman horor yang lumayan baru. Ya sekitar 2 minggu yang lalu. Aku ngalamin kejadian ini. Aku dan temanku ini berlibur lah kesebuah penginapan. Penginapan ini tuh berada di jakarta, tempatnya itu cukup strategis, karena deket sama halte busway, bahkan deket juga sama stasiun MRT.

Aku dan temanku check ini sekitar jam 1 siang. Kami dapet kamar yang paling ujung. Kebetulan, kamar yang kami pilih tidak ada balkon ataupun jendela. Sampai dikamar ya seperti biasa. Kamarnya sama seperti kamar hotel pada umumnya. 

Kami beristirahat sambil menyalakan televisi yang ada. Karena, baru sore hari kami berencana keluar kamar untuk mencari makanan dan jalan-jalan ke mall di dekat hotel. Aku dan temanku mencari-cari acara yang seru di tv. Tapi, tidak ada yang bagus disana. Akhirnya, kami berkutat dengan ponsel masing-masing sambil mengobrol.

Disaat aku sedang mengobrol dan sesekali menatap layar handphone. Aku dikagetkan dengan kehadiran seseorang yang berdiri disebelah kursi dan tepat disamping televisi yang terpasang ditembok. Aku kaget banget, sampai aku spontan bicara ke temeku, "eh ko ada orang". Temenku yang juga kaget. Meskipun ga melihat sosoknya, mulai merasa ketakutkan. Sambil sedikit emosi dia bilang ke aku untuk jangan macem-macem.

Niatnya sih ga nakutin. Aku cuma keceplosan aja. Karena kaget tiba-tiba ada orang asing yang berada dikamar itu. Perempuan itu pake dress pendek putih. Bajunya modern. Rambutnya sebahu kaya potongan polwan-polwan gitu. Terus, badanya kurus, bahkan pake slingbag. Tapi, rambutnya ga terlalu rapih, kaya udah ga keramas setaun kali ya. Hehe. Terus matanya itu hitam seperti panda. Setelah melihat sosok dia. Aku langsung nyari tau, apa ada kaitannya dengan hotel ini. Aku ga dapet info apapun tentang dia. Mungkin hanya nyasar saja.

Setelah melihat sosok itu, aku dan temanku mendengar suara aneh dari tembok sebelah kiri kasur. Bahkan tembok belakang kasur. Seperti ada jari yang menggesek-gesek tembok dan mengetuk-ngetuk kecil. Suara itu sering muncul. Bahkan dari atas juga terdengar. Padahal diatas itu masih kawasan hotel dan kamar. Ntahlah itu suara apa. Yang jelas kalau suara orang tidak mungkin. Kalau suara tikus wkwkw kan tembok kiri, kanan, dan atas. Sangat aneh. Tapi, kami ga terlalu memperdulikan hal itu. 

Dihari kedua aku dan temanku menginap. Aku terbangun di pukul 6 pagi. Aku mengecek hape lalu kembali tertidur. Tiba-tiba aku merasa ada yang mengetuk ranjang tempat tidur kami. Aku langsung menanyakan itu pada temanku. 
"Cin, denger ga ada yang ngetok?" Tanyaku.
"Iya denger." Jawab temanku, yang sedang memainkan ponselnya 
Ntah kenapa badanku serasa tidak nyaman. Ada yang ingin masuk kebadanku. Ini sangat mengerikan. Aku juga khawatir jika ada makhluk ditubuhku temanku juga pasti akan ketakutan.
"Cin, kayanya ada yang mau masuk ke badan aku." Kataku sambil menarik selimut tebal putih.
"Ya masuk aja." Jawab temanku itu sambil tersenyum menoleh kearahku.
Saat itu aku mulai tersadar. Bahwa, dia bukan temanku, dia menyerupai temanku, ya dia yang hendak masuk ketubuhku, dia juga yang mengetuk ranjang tempat kami tidur. Aku segera melawan gangguan itu.

Setelah beberapa saat mulai sadar bahwa itu rasanya seperti aku dibawa kedunia mereka atau hanya sekedar interaksi biasa. Aku bertanya pada temanku. 
"Cin, tadi aku ada nanya ke ko tentang ada yang ngetok ranjang tempat tidur, terus ko jawab iya denger, gitukan???" Tanyaku.
"Hah, gada, udah jangan sekarang, nanti aja." Jawab temanku, lagi-lagi dengan nada emosi karena ketakutan.

Aku hanya bisa tertegun mendapati gangguan itu. Rasanya aneh, mahkluk itu berpura-pura menjadi temanku. Mengetuk-ngetuk tidak jelas. Mungkin, itu hanya bentuk perkenalanku dengan mereka.

MERIAH TAHUN BARU 2012

Aku dan sahabatku senang sekali belajar memasak. Setiap ada waktu luang, dan uang yang bisa kami sisihkan untuk membeli bahan masakan, pasti kami selalu janjian untuk memasak. Kadang kami memasak di rumahku, kadang kala juga di rumah-nya.

Hari itu merupakan perayaan tahun baru 2012. Kami janjian untuk memasak. Itu pertama kalinya kami memasak sebuah kue cake (sponge cake) dengan diolesi coklat putih, dan coklat strawberry. Segala bahan sudah kami siapkan sejak siang hari. Seperti biasa, kami berbelanja ke supermarket di dekat rumah.

Aku dijemput oleh sahabatku itu sekitar jam 7 malam. Saat itu keadaan rumahnya sepi. Aku juga lupa. Apakah saat itu kedua orangtuanya merayakan tahun baru diluar atau ya memang ada dirumah. Tapi, hanya dikamar saja karena sudah malam. 

Kami belum mulai membuat kue, masih asik mengobrol dan seingatku ada beberapa cemilan yang kami beli, sehingga kami masih berkutat dengan obrolan dan cemilan itu.

Aku tidak begitu ingat kapan kami memulai membuat adonan. Tapi, seingatku ketika jam menunjukkan pukul 23.00 aku masih berada di dapur. Aku berkutat di handphone ku untuk mengabari temanku yang saat itu sedang bertukar pesan dengan ku. 

Sahabatku keluar untuk mengambil sesuatu. Aku hanya ingat dia mengatakan sebentar lagi akan ada kembang api. Ya, artinya 2011 akan berganti ke 2012. Tapi, aku yang masih berkutat didapur. Masih memperhatikan oven. Karena khawatir kue ini akan bantet. Jadi, aku tidak terlalu perduli akan kembang api.

Aku berada didapur sendirian. Suasana lampu yang tak begitu terang, tiba-tiba seakan membuat perasaanku berubah. Padahal, sebelumnya aku sama sekali tidak keberatan akan hal itu. Aku mulai merasa ada yang berbeda dibelakangku. Hawa yang tidak biasa. Aku mulai merasakan, seperti ada seseorang yang ama dekat dibelakangku. Tapi, itu jelas bukan sahabatku. Seseorang mencolek pinggangku. Aku hanya terpaku. Aku memang kaget, tapi badanku membeku. Karena, yang berada dibelakangku itu bukanlah manusia.

Aku tak dapat lari. Meskipun rasanya jantungku hampir copot. Bahkan sahabatku tidak kunjung datang. Mulutku pun tak bisa terbuka untuk meminta tolong. Sosok wanita itu adalah kuntilanak. Ia memang selalu memperhatikan kami. Lebih tepatnya aku. Mungkin ia sadar, bahwa aku menyadari keberadaannya disekitar hutan atau lahan kosong yang letaknya cukup dekat dari rumah sahabatku itu.

Setelah beberapa menit aku terpaku. Aku mulai membangun pertahananku. Aku berlari kedepan rumah sahabatku itu. Yang aku ingat, ia tengah memandangi langit yang mulai dihujani kembang api. Aku tidak mengatakan apapun padanya mengenai apa yang aku alami. Tak lama kemudian kami masuk kembali kerumah untuk mengecek cake yang kami buat. Yah, kuenya bantet :D.

Kamis, 25 Maret 2021

Demam.

Saat itu aku sakit cukup lama. Biasanya, paling lama bolos sekolah karena sakit ya palingan 3 hari. Tapi, udah lebih dari 3 hari aku juga belum sembuh. Udah kedokter, minum obat rutin, dan makan juga diperhatikan tapi masih belum ada perubahan yang signifikan.

Aku merasa itu benar-benar sakit. Sampai, aku ga bisa beranjak dari tempat tidur. Badan berasa sakit, panas tinggi, dan lemes. Tiap malem susah banget untuk tidur dengan normal pasti ada kebangunnya.

Disuatu malam, aku yang saat itu masih dalam keadaan sakit tertidur dan tiba-tiba kebangun di jam 11 atau jam 12 malam. Didalam mimpi, aku melihat seseorang mengenakan pakaian dress panjang hitam sepertinya berbahan kaos menuju kekamarku. Aku tidak tau jelas dia datang atau masuk kerumah bagaimana. Saat itu wanita itu melihat kearah mama. Kebetulan didalam mimpi, aku melihat posisi tidur kami sama percis seperti yang dikenyataan. Mama dipaling pinggir, Aku ditengah, dan Adikku diujung dekat tembok. Disana wanita itu, berdiri sambil memegang sesuatu ntah lah aku sedikit lupa. Yang jelas seperti ia akan memukul mama atau sesuatu yang dapat digunakan untuk mencelakai mama. Karena melihat hal itu, aku langsung berteriak kearah dia. Sambil, aku melawan untuk kembali bangun.

"Mama Awas!!!" Teriakku.

Aku langsung terbangun. Tetapi, yang paling menyeramkan adalah aku ternyata benar-benar teriak didunia nyata dan wanita itu benar-benar ada di depan aku. Percis seperti di dalam mimpiku. Wanita itu menyadari bahwa aku memergokinya. Aku langsung mengatakannya pada mama.

"Itu,ma. Orangnya." Kataku pada mama dengan nada ketakutan dan panik, sambil menunjuk kearah wanita itu.

Bersamaan dengan itu, dia langsung berlari, dan mungkin menghilang. Karena, ternyata pintu rumah sudah dikunci. Saat itu, hanya aku yang melihat dia berada disana. Mama saat itu juga sedang tertidur, terbangun karena hal ini, bahkan satu rumah sempat geger karena hal ini. Sampai saat ini, tidak ada yang tau siapa wanita itu. Meskipun, cukup banyak spekulasi mengenai identitas wanita ini sebenarnya 

KESAMBET APA YA (?)

Cerita ini bermula dari aku yang kalau main sama temen tidak ingat waktu. Aku saat itu masih umur 8 atau 9 tahun, aku seneng banget main masak-masakan, kebetulan mainan aku saat itu baru jadinya lagi seneng-senengnya gitu. Ditambah ada teman baru yang rumahnya berjarak 4 rumah dari rumahku. Dia ini lebih tua setahun dari aku. Dia juga bersekolah disekolah yang sama dengan aku. Jadi, kami cukup dekat. Aku memanggil dia dengan sebutan kakak.

Kami sering main bareng, dan karena aku punya mainan baru tentu aja aku mainnya sama dia. Didepan rumah. Biasanya aku main itu masih dipekarangan rumah, atau diteras rumah. Ntah kenapa, kali ini kami main didepan pager rumahku yang disana terdapat tempat duduk atau apa ya namanya ga tau juga deh. Nah, disana kami main masak-masakan sampai sore mau ke magrib (anak senja). Pokoknya, kalau mama belom teriak untuk nyuruh aku berenti main, aku ga bakal berenti. Biasanya, paling lama ketika udah mulai adzan maghrib.

Mama itu selalu mewanti-wanti aku untuk ga main disaat maghrib. Karena, pemali kalau kata orangtua jadul. Ya karena aku masih anak-anak ya aku nurut aja meskipun dalam hati maunya main hehehe. Kakak (temanku) itu juga ya biasa aja, dia juga tetep mau main. Kalau belom mamaku kode-kodein untuk pulang wkwk.

Jadi, karena keasyikan main. Aku dan kakak ini janjian lagi kalau habis maghrib mau ngelanjutin main. Sebenernya, si kakak agak ragu ya, karena dia juga ga dibolehin malem-malem keluar rumah. Apalagi, main kerumah orang. Nah, mama aku juga kaya janjiin ke aku untuk nyambung mainnya itu sehabis maghrib, padahal biasanya mama itu ga pernah ngebolehin aku untuk main malem-malem. Jadi, biasanya malem itu aku ngerjain PR atau ya nonton tv.

Sehabis maghrib aku udah siap-siap nih untuk kembali main. Tapi, sekitar jam 7an kakak belom dateng juga. Aku sempet keluar masuk rumah untuk nungguin dia. Karena, pikiranku saat itu, ya barangkali dia dateng pas aku lagi diluar. Saat aku lagi didalem rumah, tiba-tiba ada suara yang manggil nama aku. Aku langsung excited, bahwa itu kakak. Aku lari keluar untuk nemuin dia. Tapi, disana ga ada orang sama sekali.

"Sona.. sona." Seseorang memanggilku dari arah depan rumah.
"Iya, kak!!!" Jawabku, dengan sangat bersemangat, sambil berlari kedepan.

Karena kebingungan, tidak ada orang sama sekali, aku masuk kembali kerumah. Tidak lama kemudian, aku berpikir untuk menemui kakak kerumahnya. Barangkali, dia balik lagi kerumah karena ada sesuatu yang harus diambil.

Sesampai dirumah kakak, aku memanggil namanya. Ya kaya anak-anak yang main kerumah temennya. Tapi, bukan kakak yang menjawab, melainkan mamanya. Mamanya, pada saat itu mengatakan bahwa kakak sedang makan atau apa gitu. Akhirnya, aku nunggu sebentar. Aku tanya sama dia jadinya ga main kerumah aku, dan apakah tadi dia dateng kerumah. Sayangnya, kakak ga dibolehin main kerumahku malem2 saat itu mamanya juga meneriaki dari dalem rumah untuk dirumah aja. Ya namanya juga ibu-ibu ya, hmm. The main topick is dia ga pernah dateng kerumahku sehabis maghrib, apalagi manggil namaku didepan rumah. Disana aku terdiam. Aku sih percaya sama dia. Karena, dia ga mungkin bohong. Apalagi, memang dia juga ga dibolehin keluar rumah disaat malam. Saat itu, aku pulang, ya sambil mikir juga apa bener yang tadi aku lihat dan dengar.


*Cerita Tambahan*
Karena kejadian ini sudah sangat lama, aku sudah agak lupa detailnya. Tapi, seingatku, saat ada yang memanggilku, karena keadaan jalan yang gelap dan didepan rumahku itu kan hutan ya, jadi tidak terlalu kelihatan, ada seorang anak (bayangan hitam aja ga jelas banget) yang berdiri didepan pagar yang terbuka sedikit (muat 2 orang lewat) nah aku pikir itu kakak yang saat itu manggil aku, tapi saat aku sampai didepan, dia sadar aku melihat dia, dia langsung lari cepet banget, aku sempet ngecek keluar pagar tapi larinya terlalu cepa. Jadi, aku ga tau pasti itu kakak apa bukan. Yang jelas aku sempat berpikir itu kakak, makanya aku masuk kedalam karena aku berpikir dia pulang kerumah untuk ambil sesuatu yang tertinggal. Tapi, ya menurut kakak dia ga dateng kerumahku malam itu. Hehehe, siapa yang datang malam itu, tidak ada yang tau.

Setelah kejadian itu, aku sakit panas yang tinggi. Mamaku, benar-benar melarangku main didepan rumah sampai maghrib. Karena, menurut mama bisa aja aku kesambet. Wkwkw. Ya percaya ga percaya sih. Ntah aku yang terlalu tersugesti dengan pernyataan mama yang mengatakan pamali, dan juga rasa janggal mengenai kakak yang ternyata tidak datang malam itu, hmmm.



Banting Pintu (Lagi Esmosi kali ya)

Adikku sedang dirawat di RS. Tetapi, ntah kenapa hari itu ia tidak dirawat di RS yang biasa kami gunakan. Nah, sebenarnya RS ini sudah cukup lama ga kami kunjungi ya mungkin terakhir kesana saat kakak aku sakit, sekitar 3 tahun lalu, dan saat itu juga terjadi kisah horor. Hehehe, tapi alasan sebenarnya kami ga kesana lagi, karena sempet ngalamin kehabisan air. Jadi, susah ya bo!!!

Adikku dirawat di gedung khusus ruangan anak. Nama ruangannya pake nama bunga. Hehe. Disana itu bangunan cukup lama. Tapi, ya ga dari jaman belanda juga. Cuma keadaannya menurut aku, ya gitu deh fasilitasnya kurang oke untuk segi kamar rawat inap (kok jadi review lo?).

Sebenernya suasananya biasa saja. Banyak ruangan2 yang terdiri dari beberapa tipe. Ada yang satu ruangan ramean, sampai ada juga ruangan yang hanya untuk 1 pasien. Adikku kebetulan dirawat diruang yang khusus 1 pasien. Ruangan ini letaknya paling ujung dilantai 2.

Biasanya ada aja drama yang terjadi setiap ada yang dirawat di RS. Nah kali ini terjadi lah sebuah drama. Aku juga sebenernya sudah lupa masalahnya itu bagaimana. Kembali ke laptop, jadi adikku itu dirawat dilantai 2. Di lt 2 itu, sebenarnya disaat adik aku mulai rawat inap, ada 1 pasien disana. Tapi, ntah kenapa pasien ini kabur (apa karena takut hantu? Hmm bukan takut bayar :( ). Jadi, sisa 1 pasien dilantai 2, yaitu adik aku. Saat terjadi drama, aku itu jadi ga bisa makan. Karena keadaan kan ribet ya. Padahal, aku sudah sangat lapar sekale. Akhirnya, karena kesal aku yang saat itu berada dikamar rawat inap adikku bersama mama, dan adikku, memutuskan keluar kamar untuk duduk di lobby sambil smsan sama temenku.

Aku saat itu sangat kesal ya, jadi lagi esmosi deh gitu, apalagi kan lagi kelaperan. Saat itu, aku duduk dilobby yang posisinya itu ada balkon depan yang pintunya cukup besar mungkin 2,5 meter lebarnya, dan berada didepan tangga juga. Aku merasa panas karena ga ada angin meskipun pentilasi sudah segede gaban ya. Aku membuka jaket mickey mouse terkeren pada masanya, lalu aku taruh di kursi sebelah tempat aku duduk. Sambil ngedumel, aku tuh bicara begini,

"Terserah deh lo pada (hvntv) mau ngapain. Gw lagi emosi banget ya, mau makan tapi gada yang nganterin (alias ngasih duit juga hehe)."

Setelah aku bicara begitu, ruangan yang berada tepar disebelah kanan tangga, pintunya tiba-tiba tertutup seperti dibanting oleh seseorang. Padahal, keadaan ruangan itu kosong, gelap, tidak ada jendela yang terbuka, tidak ada angin sedikitpun, dan faktanya adikku adalah pasien satu-satunya yang dirawat di lantai 2. 

Aku saat itu sempet terpaku dan kaget. Tapi, segera aku membangun keberanian untuk meninggalkan lobby dan pergi kekamar adikku. Untungnya, ruangan adikku itu berada dilorong yang berbeda, ruangan adikku itu disebelah kiri dari tangga tapi paling pojok. Sementara, ruangan yang pintunya terbanting itu berada di lorong bagian kanan dan tepat disamping tangga. Jadi, aku tidak perlu melewati ruangan itu, takut banget euy.

Sesampaianya dikamar, Aku melihat mama masih membaca sebuah koran (emak gw dimana-mana baca mulu), karena ada yang aneh kali ya dari gelagat aku yang sebenernya ketakutan, dia nanya aku kenapa. Terus, aku ceritain aja kejadian yang baru aku alami. Hmmm, hal yang mengejutkan adalah ternyata para perawat disana juga tidak ada yang berani untuk istirahat (tidur malam saat gantian jaga) di ruangan lantai 2. Ya karena buanyak makhluk-makhluk agresif disana. Hahaha, pantes aja, aku yang sebenernya ga niat nantangin disambut demikian, memang aku salah, karena sudah sompral ditempat seperti itu. 


tok.. tok.. tok.. (Paket)

Aku, mama, dan abangku sedang dihebohkan dengan sebuah cerita. Awalnya, kisah ini hanya dialami oleh mama dan abangku. Aku hanya mendengar dari mereka. Tetapi, sempat aku merasakan keraguan. Bahwa itu hanya kebetulan, bahkan halusinasi.

Oke, ini kejadian selalu dialami dimalam hari. Jam berapa tepatnya aku sudah lupa. Yang jelas abangku selalu pulang sekitar jam 10 - 11 malam setelah nongkrong bersama teman-teman. Sesampainya dirumah. Dia menyempatkan menonton tv ataupun berdiam diri dikamar, ya intinya dia tidak langsung tidur. Disana ia mendengar pintu depan ada yang mengetuk. Seperti ada tamu. Dia tidak merasakan hal janggal. Karena ya bisa saja ada yang datang, meskipun sudah terbilang terlalu malam untuk bertamu kerumah orang. Pada akhirnya dia beranjak menuju ke ruang depan. Sesampai disana ia menanyakan, siapa? Tetapi, tidak ada jawaban. Btw, rumahku itu sebenarnya sebuah komplek didepan jalan aspal yang tidak terlalu besar, tetapi setelah jalan besar itu adalah hutan. Jadi rumahku itu menghadap jalan raya dan hutan. Karena, takut terjadi apa-apa. Abangku mengintip keluar melalui jendela yang bersebelahan dengan pintu, dan tidak ada siapapun disana. Bahkan, pagar rumah kami dalam keadaan tertutup. Saat itu, abangku baru ingat, kalaupun ada orang yang ingin masuk kerumah, pasti melalui pagar. Tidak mungkin memanjat karena pagarnya cukup tinggi, dan suara pagar itu cukup berisik ketika dibuka, karena cukup keras untuk didorong (kurang oli wkwk). Akhirnya, abangku kembali ke kamar.

Kejadian aneh yang dialami abangku itu tidak hanya terjadi sekali. Bahkan, karena sudah beberapa kali terjadi. Abangku sudah mulai berani membuka pintu. Ya hasilnya tetap sama. Tidak ada orang. Bahkan, jalanan pun sepi. Selain dialami oleh abangku. Mamaku juga mengalami hal yang sama. Terkadang disaat magrib. Seperti seseorang mengetuk pintu rumah. Mamaku cukup galak. Terkadang ia sudah merasa kesal karena ada orang yang bertamu dikala magrib. Tapi, saat diintip atau dibukakan pintu tidak ada orangnya. 

Sampai pada akhirnya, aku menamai kejadian ini sebagai teror ketuk pintu. Hehehe. Saat itu aku masih SD meskipun takut, tapi aku masih sangat penasaran. Karena, aku tidak pernah menyaksikannya sendiri. Saat itu aku sangat ingin membuktikan apakah kejadian itu benar atau hanya fiktif belaka. Aku yang biasanya jam 10 sudah tidur. Memutuskan untuk tidak tidur dulu. Tapi, abang, mama, dan aku sudah berada dikamar masing-masing. Kamar kami kebetulan bersebelahan. Aku lupa tepatnya jam berapa, tiba-tiba suara ketukan itu benar-benar terdengar.

Tok...tok...tok.. begitulah suaranya. Aku dan mama saling berpandang dan segera keluar kamar untuk memastikan. Ternyata, abangku yang sedang berada dikamar juga keluar karena mendengar suara yang sama. Aku, mama, dan abanh melangkah keruang tengah, dan berdiri didepan pintu penghubung ruang tengah dan ruang depan (ruang tamu), disana suaranya masih terdengar, aku saat itu benar-benar takut. Akhirnya, tak berapa lama kami berdiri disana, suara itu berhenti. Aku sempat bicara dengan mama dan abang mengenai, aku yang percaya bahwa suara itu nyata. Tak lama kemudian suara tersebut kembali terdengar. Ketukan itu seingatku 3 kali berulang. Mama yang saat itu sangat berani, menanyakan. Siapa itu? Assalamualaikum. Begitulah kira-kira kisah menyeramkannya. Setelah suara ketukan tidak ada, dan tidak ada yang menyahut jg pertanyaan mamaku. Mama membuka pintu untuk mengecek. Ya hasilnya tidak ada orang tentunya. Kami kembali kekamar, disana mama menyuruh kami berdoa.
Setelah kejadian itu, sebenarnya kejadian teror ketuk pintu itu masih berlanjut, hanya intensitasnya saja yang berkurang. Jadi, ga sesering dulu, dan sekarang alhamdulillah sudah tidak pernah terjadi lagi. Tidak ada yang bisa menjawab, siapa yang mengetuk pintu rumahku.